Dalam ISO 9001:2008 ditegaskan di sana bahwa
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan proses (process approach) yang juga
merupakan salah satu dari Prinsip Manajemen Mutu.
Ini merupakan sesuatu yang positif di mana dalam pendekatan ini "kerja nyata" (pinjam istilahnya Hatta Rajasa) sangat ditekankan daripada uprek dengan dokumentasi. Artinya, orang yang "gedebak-gedebug" bekerja, sepanjang outputnya adalah nyata/terukur sesuai objective, maka dia telah melakukan sesuatu yang "benar" meskipun barangkali dia "menyalahi" prosedur. Tinggal diakurkan saja mana yang sebaiknya, apakah prosedurnya yang direvisi mengikuti "praktek" gedebak-gedebug tadi, ataukah aktivitasnya yang diluruskan agar efektif (atau malah efisien).
Kita selama ini dirancukan dengan istilah "prosedur" dan "proses", bagaimana sebenarnya kejelasannya. PAS 99:2012 pada klausul A.2 menegaskan :
"Oftern the word "procedure" is used in MSS and
there can be confusion as to what a procedure is and how it relates to a
process. In simple terms :
* a process is an activity;
* a procedure is the formalization of the
process (i.e. stating how the process should be performed, which may be
documented)."
Terjemahan untuk yang diberi pointer kira-kira :
* proses adalah suatu aktivitas;
* prosedur adalah formalisasi dari proses-proses (misalnya
ketentuan bagaimana suatu proses harus dilaksanakan, yang di antaranya mungkin
wajib didokumentasikan).
Ini penting khususnya bagi Tim Audit Internal agar dalam
proses auditnya beranjak dari tadinya "document-minded" menuju ke "result
minded".
Salam Quality (JS)
No comments:
Post a Comment