Y O U R....V I S I O N....I S....O U R....M I S S I O N

Wednesday, March 18, 2009

SPIRIT MAULID DI HARI ULANG TAHUN

Ada beberapa moment menarik di bulan Maret ini jika kita cermati. Pertama, Munas IV Gafeksi pada 2-3 Maret telah menetapkan Bpk. Iskandar sebagai Ketua Umum Gafeksi baru periode 2009 -2014. Yang kedua, penilaian auditor eksternal bahwa penerapan ISO 9001:2000 di lingkungan IHB/FPS tidak berkembang yang ditandai pemberian empat temuan major (major findings) telah ditindaklanjuti, diklarifikasi sekaligus ditutup pada 6 Maret saat dilakukan special surveillance. Dan ketiga, hari ini, iklan Kompas sehalaman penuh memasang iklan tentang keberhasilan satu perusahaan kontraktor yang telah disertifikasi oleh WQA atas penerapan ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 turut mewarnai.

Penyatuan dari sedikitnya tiga hal di atas beserta harapan-harapan besar di depan lainnya pada hari ini menjadikan hari ini menjadi penuh warna di saat milad PT Internusa Hasta Buana yang jatuh pada hari ini yang masih dalam suasana Maulid Nabi Muhammad SAW.

Beberapa prestasi mungkin sudah kita raih dalam kurun 17 tahun ini tapi pekerjaan di depan masih sangat banyak dan penuh tantangan. Kita tidak sedang mengagumi betapa prestasi yang kita raih menjadikan kita masih tetap survive sampai sekarang ini. Namun, kita ingin mengajak bahwa moment milad ini sesungguhnya saat untuk bercermin sampai di mana kita sudah melakukan perjalanan. Sudah seberapa dewasa kita dalam mengakomodasi segala kepentingan. Sudah pada tahap berapa kita menuju apa yang dinamakan organisasi yang langgeng (sustained).

Jika sekiranya kita sepakat bahwa saat ini organisasi ada pada level organisasi pemula (beginner), marilah kita membuat awareness kita semua untuk naik kelas pada tahapan berikutnya : organisasi proaktif. DIS ISO 9004 membuat batasan karakteristik organisasi level ini, yaitu :

1. Manajemen yang berorientasi pada pelanggan.
2. Implementasi sepenuhnya sistem manajemen mutu.
3. Hasil-hasil harus bisa diramalkan/diprediksi di depan.
4. Kinerja tindakan koreksi dan pencegahan secara sistematis dapat ditunjukkan.

Momen untuk muhasabah (hisab diri) dikaitkan dengan peringatan Maulid Nabi ini barangkali pada peneladanan sikap dan perilaku beliau dalam memimpin umat. Seorang motivator ulung dalam menggerakkan segenap aspek menuju keberhasilan bersama dalam masyarakat yang majemuk seperti Kota Madinah. Sampai sekarang masih bisa kita lihat lewat hadits-hadits peninggalannya, tidak ada satu haditspun yang mengandung penuturan/redaksi negatif dalam memberikan sabdanya meskipun beliau harus menghadapi sekian banyak orang/sahabat dengan beraneka karakter arab yang mungkin cenderung keras.

Jika pada waktu itu mereka – para sahabat itu – harus melakukan bai’at (sumpah setia), maka pada saat ini format itu mungkin berupa komitmen-komitmen. Bersepakat menjadi makmum yang taat aturan.

Perjalanan Nabi dengan segala peristiwa dan diterimanya wahyu-wahyu yang membentuk syariat merefleksikan sebuah pembelajaran baik bagi Nabi sebagai seorang manusia biasa maupun para pengikut dan masyarakatnya. Inipun amat sangat relevan bagi kita dalam membentuk baik kedewasaan bagi diri kita sendiri maupun organisasi tempat kita bernaung saat ini. Jika ini bisa diterapkan secara sistematis dan konsisten Insya Allah proses menuju pendewasaan dapat berjalan sesuai harapan.

Akhirnya, dalam kondisi yang mungkin kurang menguntungkan kita tetap harus mensyukuri segala hal positif yang kita terima, memantapkan komitmen kita di setiap tempat dan situasi, dan terus berjuang meraih sasaran yang menjadi kewajiban kita serta diiringi do’a semoga yang kita peroleh adalah yang paling baik sebagai hasil kerja keras kita. Mudah-mudahan upaya positif kita diridhoiNya dan digolongkan sebagai usaha yang bernilai ibadah. Amiiin .....

DIRGAHAYU PT INTERNUSA HASTA BUANA
Tetap Kobarkan Daya Juang Kita.


(JS)