Y O U R....V I S I O N....I S....O U R....M I S S I O N

Tuesday, April 1, 2008

Pengajian MTF+ Jakarta

MENYINGKAP RAHASIA GERAKAN SHALAT


Sekilas judul atau tema pengajian di atas tidaklah menarik. Hal ini bisa jadi lantaran pertama, saking hapalnya kita tentang gerakan-gerakan shalat yang kita lakukan. Kedua, kita tidak pernah mengkritisi kenapa dan untuk apa gerakan-gerakan yang kita lakukan pada saat menunaikan shalat baik wajib maupun sunnah itu.

Ternyata setelah diselenggarakannya pengajian dengan format yang lain daripada yang lain pada Jum'at, 28 Maret 2008 yang lalu di Plaza Atrium lantai 1, Senen, Jakarta Pusat itu para peserta bisa merasakan kesegaran setelah usainya pengajian yang lebih pas disebut sebagai olah fisik dan pernafasan itu.

Drs Madyo Wratsongko, MM atau biasa dipanggil dengan Pak Madyo, membawakan judul atau tema itu sendiri sebagai "bocoran" dari bukunya yang keenam dengan judul yang sama. Dan ternyata ilmu yang disampaikannya itu di samping pengembangan dari kajian-kajian mengenai gerakan shalat dari "guru"-nya tapi juga berdasar pada pengalaman hidupnya manakala isterinya menderita flek di paru-parunya. Berbekal dari ilmu yang dipelajari seperti akupunktur, refleksi, dan energi yang dikombinasikan dengan kajian gerakan shalat maka terciptalah derivasi gerakan shalat yang menjadikan tubuh menjadi sehat atau penyembuh dari berbagai penyakit.

Sore itu, pengajian dibuka oleh pembawa acara, Bpk. Ervani Yudhi dan dilanjut dengan pembacaan kalam Ilahi dan saritilawah Surat Al-Hajj : 77-78 yang dibawakan oleh Bpk. Prastowo dan Ibu Farah Helena.

Selanjutnya, Pak Madyo menyarikan secara umum bahwasannya serangkaian shalat memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

- Subuh : sarana pertukaran oksigen dalam tubuh
- Dhuha : sarana pembentukan energi
- Dzuhur : sarana pendinginan
- Ashar dan Maghrib : sarana detoksifikasi
- Isya' : sarana regenerasi sel, dan
- Tahajjud : merupakan sarana akselerator fungsi tubuh.

Dari gerakan shalat itu sendiri, posisi berdiri dan i'tidal (bangkit dari ruku') diartikan sebagai perwujudan dari api. Kemudian, gerakan ruku' adalah perwujudan dari udara dan sujud perwujudan dari air.

Kemudian, dari inti sari peranan shalat bagi kesehatan tubuh dan perwujudan setiap gerakan itu diciptalah derivasi posisi dan gerakan. Posisi utama yang memiliki derivasi gerakan yang bervariasi adalah posisi duduk perkasa, yang berdasar pengalamannya bisa menyembuhkan penyakit asam urat jika dilakukan dalam hitungan minimal 40; dan posisi duduk pembakaran. Posisi terakhir yang memperlihatkan kelenturan tubuh disebut sebagai tidur pasrah. Posisi duduk perkasa mengambil posisi duduk iftirash (tahiyat awal) namun dengan posisi jari kedua kaki yang menjejak lantai. Sementara itu, dalam posisi duduk pembakaran posisi telapak kaki bagian atas sejajar dengan lantai.

Secara detail setiap variasi gerakan akan mampu menyembuhkan penyakit tertentu dengan melakukannya dalam tempo waktu tertentu pula. Detail variasi gerakan ini terekam dalam bukunya yang dijual di toko-toko yang dilengkapi dengan VCD.

Acara yang dihadiri oleh staff dari unit-unit usaha yang tergabung dalam ISKA NIAGA DARMA group itu ditutup oleh Bpk. Iskandar Zulkarnain selaku Direktur Utama yang antara lain mengulangi rasa syukurnya atas kesembuhan Sdr. Irawan yang sebelumnya bertugas sebagai operator fotocopy, yang telah dinyatakan sembuh dari kanker tulangnya. Dan, kegiatan pengajian yang berupa olah fisik tersebut, tambah beliau, diharapkan mampu mengembalikan kesegaran fisik untuk menghadapi hari-hari ke depan yang tidak selamanya menguntungkan bagi bisnis di lingkungan ISKA NIAGA DARMA.


Wassallam,
Jaerony Setyadhi