Y O U R....V I S I O N....I S....O U R....M I S S I O N

Wednesday, October 3, 2007

IKUT DI PROGRAM ”CTP” LAKSANA BERADA DI DUNIA BARU

Di tahun kedua sejak kehadirannya di bisnis freight forwarding, PT FPS Indonesia mulai membenahi kinerja marketingnya dengan meluncurkan program yang diberi nama ”Climb up to the peak (CTP)”. Pada hari Jum’at, 28 September 2007, Tim yang dibentuk dari personel marketing pilihan itu secara resmi dilantik oleh Hendratmoko (Hendi) selaku Direktur PT FPS Indonesia.

Pemberian nama yang diputuskan secara aklamasi pada pagi hari menjelang dilantiknya Tim yang masing-masing pesertanya disebut sebagai ”climber” ini antara lain dilandasi oleh : Pertama, agar terlihat modis tapi memiliki greget yang melukiskan sebuah upaya (effort). Kedua, usaha pencapaian puncak (peak) secara berjenjang memungkinkan individu atau tim melakukan konsolidasi untuk menuju puncak berikutnya. Dan ketiga, penjenjangan yang didasari oleh falsafah hari ini haruslah menjadi hari yang baik, besok menjadi hari yang lebih baik, dan lusa adalah hari yang paling baik.

Program ini lain dari program sebelumnya. Betapa tidak? Dalam program CTP ini terdapat hal-hal baru seperti pemberian nama “climber”, adanya penjenjangan, name tag, game, dan pelantikan.

Hendratmoko (Hendi), Direktur PT FPS Indonesia, dalam sambutan pengarahannya mengatakan, ”Pembentukan Tim Climber dalam Program CTP ini antara lain sebagai upaya mewujudkan peningkatan produktivitas setiap individu di perusahaan apalagi bagi seorang marketing. Seorang customer servicepun dituntut untuk mengkreasikan pola kerjanya sehingga tercipta sebuah bisnis”.

Lebih lanjut beliau mengatakan, ”Pekerjaan marketing sesungguhnya adalah pekerjaan yang menantang, banyak ditawarkan dan di luar negeri justru banyak dicari oleh pencari kerja. Dengan program ini (red: CTP), diharapkan ada pencerahan khususnya bagi peserta program sekaligus diharapkan mampu meraih jenjang yang lebih tinggi.” Ditambahkannya bahwa Tim dalam program ini mengemban tugas khusus (special tasks) yang harus diraihnya.


Meraih Jiwa Climber
Dalam program ini marketing dilukiskan sebagai seorang pendaki gunung. Ada tiga karakter pendaki gunung :

1. Quitter
Seorang Quitter mengkompromikan hidupnya. Ia lebih memilih cara kerja yang mudah-mudah saja, yang tanpa gejolak. Jika dalam usaha meraih tujuan menghadapi kesukaran, ia cenderung lebih mudah terkena depresi, atau frustasi.

2. Camper
Seorang Camper juga mengkompromikan hidupnya, namun dia bekerja keras. Kerja kerasnya itu hanya sebatas yang mampu dia lakukan. Sebenarnya kesuksesan bisa diraih lebih baik lagi, tapi dia cenderung untuk tidak mau mencapainya. Dia sudah cukup puas dengan apa yang sudah diraihnya.

3. Cimber
Tipe orang ini, ia akan terus mendaki sampai puncak tanpa mempertimbangkan lebih jauh keuntungan atau kerugian, ketidakberuntungan dan keberuntungan. Ia juga cenderung tak pernah mempermasalahkan usia, gender, ras, ketidakmampuan fisik atau mental, atau berbagai rintangan lain untuk mencapai puncak kesuksesannya.



Penjenjangan
Program CTP dibagi dalam 4 jenjang yang masing-masing diidentifikasi melalui warnanya yaitu, hijau (green), biru (blue), hitam (black) dan emas (gold). Green climber adalah peserta pemula yang mengikuti program ini.

Untuk green dan blue climber jumlah pencapaian targetnya akan dievaluasi setelah berjalan enam bulan. Bagi green climber yang mencapai target yang ditetapkan secara konsisten akan naik jenjang menjadi blue climber sedangkan untuk blue climber akan naik menjadi black climber. Black climber dan gold climber evaluasinya dilakukan untuk periode satu tahun penuh. Jika berhasil dalam program ini black climber akan naik menjadi gold climber dan bagi gold climber akan memperoleh promosi khusus dari perusahaan.


Pelantikan
Sebelum pelantikan, acara diisi oleh sebuah permainan (game) yang diikuti oleh seluruh peserta program sebagai sebuah tim. Tugas tim ini adalah membuat bangunan atau menara setinggi-tingginya dari sedotan minuman (straw) dengan dibatasi waktunya yang hanya tujuh menit.

Ketiadaan koordinasi pada awal pembuatan menjadikan bangunan yang sudah dibuat bersama sempat dikonstruksi ulang. Ada kira-kira 3 menit waktu terbuang akibat pembuatan ulang bangunan tersebut. Setelah diadakan perubahan seperlunya sekaligus membagi peran kepada para anggota tim maka terciptalah sebuah bangunan baru yang lebih kokoh dari sebelumnya.
















Ketiadaan koordinasi pada awal pembuatan menjadikan bangunan yang sudah dibuat bersama sempat dikonstruksi ulang. Ada kira-kira 3 menit waktu terbuang akibat pembuatan ulang bangunan tersebut. Setelah diadakan perubahan seperlunya sekaligus membagi peran kepada para anggota tim maka terciptalah sebuah bangunan baru yang lebih kokoh dari sebelumnya.




Permainan yang dilakukan merupakan simulasi tentang segala sesuatu yang bakal dihadapi dalam mencapai tujuan program ini. Ada beberapa catatan dari proses pembuatan bangunan itu, yaitu :

- Tidak adanya perencanaan dan pembagian tugas yang jelas menjadikan gambaran bangunan yang akan dibuat menjadi kabur.
- Optimalisasi sumber daya tidak dilakukan sepenuhnya. Akibatnya, di samping kurangnya peran bagi peserta juga masih banyak material yang tidak termanfaatkan.
- Perubahan strategi dengan cepat dilakukan setelah ternyata bangunan yang dibuat pertama tidak memiliki “pondasi” yang kuat apalagi untuk sebuah bangunan yang tinggi.




Selanjutnya, tepat jam 10:30 pelantikan Tim Climber dilakukan dengan memberikan kalungan / identifikasi Climber oleh Hendratmoko (Hendi) dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat oleh undangan dari divisi / unit lain. Undangan dari divisi / unit lain yang hadir itu antara lain, Aep Suparman (GM PT Internusa Hasta Buana), Farid Sudarno (Divisi HR & GA Iska Niaga Darma) dan Hermansyah (Kepala Cabang Cikarang).

Program yang Mencerahkan
Beberapa pendapat dan komentar sekitar program ini dapat disimak pada alinea berikut.

Aep Suparman : ini merupakan strategi dan teknik mencapai pasar yang bagus; realisasi termasuk jika terjadi penyimpangan harus dikontrol dengan baik.

Farid Sudarno : jangan kalah sama Napoleon; Napoleon itu pendek tapi mampu menaklukkan dunia!

Hermansyah : bisa jadi ini adalah Tim yang ditunggu-tunggu; semua harus saling mendukung baik pimpinan maupun peserta.

Reni Siburian (Peserta Program) : dari simulasi yang diperagakan dalam game, peliputan, serta pengalungan identitas Climber kami seolah-olah masuk dalam dunia yang baru, mencerahkan!

Nasser Lisa (Peserta Program) : dari prospek yang jadi sasaran umumnya mereka cukup respek, ada juga yang masih menunggu untuk dipertimbangkan; tapi ada juga yang sudah setuju untuk dikunjungi.


(Jaeroni Setyadhi)