Y O U R....V I S I O N....I S....O U R....M I S S I O N

Friday, April 5, 2013

KADIN PROTES PT PELINDO II

Persaingan Usaha


JAKARTA - Pelaku usaha logistik memprotes rencana PT Pelabuhan Indonesia II mendirikan beberapa anak perusahaan yang bergerak di sektor logistik dan kepelabuhanan.


Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Logistik Carmelita Hartoto mengatakan pendirian beberapa anak usaha yang didukung Kementerian BUMN itu mulai mengancam sektor bisnis swasta di pelabuhan.

"Anak-anak usaha Pelindo II ini bahkan sekarang mematikan pengusaha-pengusaha pergudangan, forwarder, trucking, bongkar muat," katanya belum lama ini.

Dia menjelaskan anak usaha BUMN pelabuhan itu juga diizinkan mengikuti tender di sektor kepelabuhanan dengan nilai di atas Rp 25 milliar. Seharusnya, anak usaha Pelindo II itu hanya diizinkan ikut tender dengan nilai proyek minimal Rp 100 milliar.

Carmelita menyatakan pihaknya akan berupaya melindungi pelaku usaha di sektor pelabuhan agar bisa menjalankan usahanya dengan baik.

Menurutnya, Asosiasi Pengusaha Bongkar Muat Indonesia (APBMI) sudah banyak berkontribusi di sektor pelabuhan.

"Kalau mereka tergeser karena Pelindo II mempunyai banyak anak usaha yang bergerak dibidang yang sama, akan menyakitkan pelaku yang lama," tegasnya.

Sampai saat ini, Pelindo II bekerja sama dengan 11 operator terminal terseleksi di Pelabuhan Tanjung Priok. "Dengan cara mereka bekerja dengan begitu bagusnya, sudah selayaknya mendapat kesempatan berkarya," katanya.

Carmelita mengharapkan anak perusahaan Pelindo II tidak mengganggu iklim berusaha di bidang logistik dan kepelabuhanan.

Namun, dia mengkhawatirkan keberadaan anak usaha itu mengancam keberlangsungan usaha di sektor logistik dan kepelabuhanan.

ANAK USAHA BARU

Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino menyatakan pihaknya pada tahun ini memang akan memiliki 23 anak usaha.

Saat ini, perseroan memiliki 10 anak perusahaan sedangkan hingga akhir 2013 ditargetkan muncul 13 anak usaha lagi di bidang jasa kepelabuhanan dan logistik.

Lino menargetkan pendirian lima anak perusahaan baru bisa dilakukan dalam waktu dekat. Kelima anak usaha itu yakni PT Pusat Studi Maritim dan Logistik Indonesia, PT IPC Terminal Petikemas, PT Jasa Armada Indonesia, PT Terminal Petikemas Indonesia, dan PT Pelabuhan Tanjung Priok.

"Pertimbangan kami mendirikan anak usaha pendukung kegiatan usaha ini adalah agar kemi lebih fokus dan lebih kuat dalam mengoperasikan pelabuhan, serta mampu memberikan solusi kepelabuhanan yang tepat sasaran," tuturnya.

Menurutnya, anak usaha baru itu akan fokus pada bisnis inti yakni untuk layanan bulk, kontainer, logistik, pendukung bisnis di bidang dredging, training, ICT, dan lainnya.

Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnain menilai anak usaha Pelindo II mulai mengancam usaha swasta.

"Praktek pendirian anak usaha Pelindo ini melanggar Undang-undang Antimonopoli, karena Pelindo akhirnya menguasai bisnis dari hulu ke hilir," katanya.

Dia menyatakan tidak sepakat dengan langkah yang ditempuh PT Pelindo II karena anggota ALFI dan forwarder, pergudangan, perusahaan bongkar muat (PBM) terancam gulung tikar.


Sumber :  Bisnis Indonesia