Bagi Anda yang memiliki aktivitas beragam, waktu adalah sebuah
kebutuhan penting agar mampu menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab
sesuai jadwal. Tetapi bagi sebagian besar orang, akhir-akhir ini waktu
sepertinya berjalan terlalu cepat hingga mereka sudah tak mampu berbuat
apa-apa untuk
'mengejarnya'.
Ilmu pengetahuan mengenai manajemen waktu
yang selama ini dipercaya mampu mengatasi persoalan itu, ternyata sudah tidak
mampu mengatasi pergerakan waktu yang begitu cepat berganti dari malam ke
pagi, dari pagi ke sore, dari sore ke malam. Semuanya begitu cepat berlalu
tanpa mampu kita sadari bahwa manusia sebenarnya tidak pernah memiliki cukup
waktu.
Teringat tentang sebuah tulisan kuno karya pemenang Nobel
Sastra, Rabindranath Tagore, seorang pujangga besar yang pernah hidup pada
abad kesembilan belas. Dalam tulisannya tentang waktu, Tagore berkata,
"waktu tiada pernah usai di kedua tangan-Mu, oh Tuhan. Tak seorang pun
menghitung menit-Mu. Siang dan malam berlalu, dan usia merekah dan luruh
serupa bunga. Engkau tahu bagaimana menunggu. Abad-abad-Mu saling berlarian
untuk menyempurnakan setangkai bunga liar kecil. Kami tidak punya waktu
yang hilang, dan karena tak punya waktu, kami harus bergegas meraup
kesempatan. Kami terlalu buruk untuk terlambat. Jadi, waktu itulah yang
berlalu, sementara aku memberikannya kepada setiap orang yang bertikai
tentang siapa yang memilikinya, dan altar-Mu kosong persembahan sampai akhir.
Di hari kiamat, aku melangkah ketakutan kalau-kalau pintu sudah tertutup,
tetapi aku mendapatinya di situ bahwa waktu memang tidak ada".
Karya
Rabindranath Tagore tentang waktu, merupakan sebuah ilustrasi tempat kita
berkaca dan memahami makna waktu secara sempurna. Waktu adalah ciptaan kita
untuk mengatur pekerjaan dan beristirahat dalam sebuah keseimbangan yang
harmonis, sehingga kita mampu menjaga keseimbangan hidup yang kita inginkan.
Tetapi ketika rutinitas dan ambisi menyita semua porsi waktu, maka waktu yang
kita ciptakan tersebut harus kita atur ulang lagi. Sebab, ternyata waktu yang
telah kita susun sudah tidak relevan dengan kemajuan zaman.
Kemajuan
teknologi telah menghilangkan makna waktu. Sekarang ini jam kerja untuk
perusahaan-perusahaan dan pribadi-pribadi yang beraktivitas dalam pasar
global adalah pagi, siang, dan malam. Setiap pimpinan dan staf dalam pasar
yang beraktivitas dua puluh empat jam harus bisa melek dan siaga penuh untuk
memastikan bisnisnya berjalan sesuai rencana. Tidak ada lagi tempat untuk
saling menyalahkan akibat waktu, setiap orang harus mampu mengatur sendiri
untuk menjaga keseimbangan antara istirahat dan kerja.
Tak ada lagi
alasan kemacetan jalan raya sebagai alibi keterlambatan atau turunnya
kinerja. Semua orang juga mengalami hal yang sama. Mulai sekarang, bangunlah
kebiasaan-kebiasaan positif yang menerima keadaan tersebut sebagai realitas
yang harus di jalani. Karena manusia, adalah aset organisasi terpenting yang
mampu hidup menyesuaikan diri dengan semua perubahan waktu yang
terjadi.
Ketika waktu tidak pernah cukup untuk Anda, maka Anda harus
segera membangun budaya kerja dengan kebiasaan baru yang efektif dan positif
bagi kemajuan kinerja. Sekarang saatnya untuk membangun mental positif
dalam menghadapi perubahan zaman yang mengakibatkan Anda kekurangan cukup
waktu untuk bekerja secara baik. Seperti kalimat terakhir dari Tagore
yang berbunyi "waktu memang tidak ada", tidak perlu lagi Anda menunda
sebuah pekerjaan dengan alasan tidak ada waktu. Sebab "waktu" itu memang
tidak
pernah ada, yang ada adalah semangat dan motivasi Anda untuk
menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab secara sempurna.
Lantas
apa yang harus di lakukan? Jawabannya adalah setiap orang harus mulai
membiasakan diri untuk bekerja seperti cara orang kreatif, yaitu tidak
mengenal waktu dan ruang, dan hanya bekerja berdasarkan
prinsip-prinsip kerja
efektif yang berdasarkan pikiran positif, yang mampu mendukung keseimbangan
hidup yang harmonis antara kerja, istirahat, olahraga, main-main, dan tidur.
[]
Sumber: Milis Sarikata
Y O U R....V I S I O N....I S....O U R....M I S S I O N
Friday, June 22, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)