Y O U R....V I S I O N....I S....O U R....M I S S I O N

Thursday, April 24, 2008

BANK MUAMALAT, SI CANTIK YANG MENGGIURKAN

22 April 2008 @ 20:04:04

Pemerhati Perbankan Syariah

Tanggal 23 April 2008 Bank Muamalat Indonesia (BMI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) yang Insya Allah akan dilaksanakan juga persetujuan atas penerbitan Obligasi Syariah Mudharabah II sebesar Rp. 400 miliar.
Sebagaimana diketahui Muamalat adalah Bank pertama murni syariah, dengan pola Islamic Banking Concept-nya, yang kini telah menjadi trend dunia perBankan Nasional maupun Internasional, ditengarai dengan banyaknya dibuka Unit-unit Usaha Syariah , dan Window Syariah. Suatu konsep bagi hasil yang fair dan nyata nyata menggerakkan sektor riil telah teruji, yakni dikala krisis ekonomi dan moneter melanda negeri ini sejak pertengahan tahun 1997, Perbankan Syariah, khususnya Muamalat telah membuktikan ketangguhannya. Hal ini patut dibanggakan, karena di saat Bank-Bank Konvensional berguguran,
Muamalat luput dari likuidasi, tidak terkena kasus BLBI dan sama sekali tidak membebani BI sebagai bank rekap.
Kinerja
Laporan Keuangan Muamalat per-Desember 2007 (Audited) sepenuhnya telah dipaparkan pada Harian Bisnis Indonesia ini pada Senin, 31Maret 2008 yang lalu.
Bandingkan dengan perolehan Bank Syariah lain, Alhamdulillah dalam masa 17 tahun beroperasi, setidaknya dalam tujuh tahun terakhir Muamalat telah menunjukkan pertumbuhan Usaha dan Laba yang amat mengesankan, yakni telah membukukan total aset sebesar Rp10,57 triliun (tumbuh 26,26% dibandingkan total aset Rp8,37 triliun pada 2006) dengan laba Rp212 Miliar pada akhir tahun buku 2007 (naik 31,32% dari laba Rp161,47 miliar tahun 2006).
Dana masyarakat telah mencapai Rp8,69 Triliun pada 2007 atau tumbuh 27,11% dibandingkan total tahun 2006. Demikian pula total pembiayaan telah mencapai Rp8,62 triliun pada akhir 2007, atau rasio FDR 99,16%, yang artinya fungsi intermediasi bank berjalan sangat baik. Sementara perbankan nasional rata rata LDR-nya hanya berkisar 66%. NPF Nett Muamalatpun sangat menggembirakan hanya 1,33%, artinya sangat prudent.
Akhir 2007, Bank Muamalat Indonesia telah memiliki 213 Kantor Pelayanan di seluruh Indonesia, ditambah dengan jaringan â?~real time on-lineâ?T dengan 2000 SOPP (System On-linePayment Point) PT. POS Indonesia. Inovasi produk-produk bank syariah yang dibuat semakin kaya dan bervariasi, terobosan kartu Shar-E, cara berinvestasi mudah dengan membeli kartu deposit/tabungan di Muamalat telah semakin memungkinkan pertambahan dana pihak ketiga secara signifikan dan customer base yang jauh lebih besar.
Sejumlah prestasi kinerja yang bagus telah diraih oleh bank ini, antara lain dengan diperolehnya: KLIFF Award, The most outstanding Performance, CERT bekerjasama dengan Dow Jones Islamic Index - New York USA 2004.
Selain itu, Super Brands Indonesia 2005, Indonesia Best Brand Award 2006, MUI Award, Bisnis indonesia Award 2006, National Brand Award 2006, InfoBank Golden Award 2007-2007, Winner No,1 The full fledge Bank overall versi Islamic Financial and Quality Award 2006, MURI Award, Best Syariah Award 2007, Kriya Pranala Mahakarya 2007 dari Bank Indonesia, AA Sharia Quality Rating -IIRA Bahrain 2008.
Permodalan
Dalam persaingan industri perBank-an yang semakin keras dan ketentuan-ketentuan pemerintah yang semakin mengarah pada tumbuhnya bank jangkar (anchor bank) dalam jumlah modal setor sedemikian tingginya, membuat sebuah bank tidak lagi dapat mengandalkan pemupukan Dana Pihak Ketiga dalam pengembangan usahanya, tetapi mutlak harus memperbesar jumlah Modal Setornya atau Merger dengan Bank lain.
Maka, pilihan untuk memperbesar modal disetor merupakan hal mutlak apabila sebuah Bank ingin mencapai visi dan misinya sebagaimana yang ditetapkan. Hal ini berlaku juga nanti bagi Muamalat.
Untuk diketahui, hingga saat ini jumlah penempatan modal Muamalat adalah Rp1 triliun, dengan modal disetor plus agio per-akhir 2007 Rp625 milliar. Dari beberapa kali right issue yang telah dilaksanakan, saat ini IDB memiliki porsi modal sebesar 28,01%, Boubyan Bank Kuwait sebesar 21,28%, Atwil Holding Limited sebesar 15,32%, IDF Foundation sebesar 2,98%, BMF Holding Limited sebesar 2,98%. Sehingga komposisi permodalan BMI kini: modal luar negeri/international menjadi 70,57% dan modal dalam negeri/lokal 29,43%. Ini indikasi bahwa bank ini sangat atraktif dan mempesona investor asing.
Apabila diadakan right issue kembali nanti, dan modal Lokal/Domestik tidak ada yang masuk, maka porsi diatas akan berubah lagi dengan saham lokal/domestik semakin terdilusi. Makasi cantik ini tak lagi sepenuhnya dapat dimiliki pemegang saham dalam negeri.
Kondisi inilah yang penulis paparkan, agar para pembaca segera memiliki saham Muamalat, karena kinerja Bank Muamalat semakin baik dan prospek ekonomi syariah Indonesia kedepan sangat cerah. Semoga tulisan ini menggugah semangat kita semua. Amien (dj)


sumber :
http://plinplan.com/bisnis/keuangan/29495/2008/04/22/bank-muamalat-si-cantik-yang-menggiurkan/

Wednesday, April 23, 2008

MUAMALAT UNTUK INDONESIA

Rabu, 23 April 2008

Iskandar Zulkarnain
Pemegang Saham Pendiri Bank Muamalat

Bank Muamalat Indonesia (BMI) kembali menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) Rabu (23/4) ini. Rapat akan menyetujui penerbitan Obligasi Syariah Mudharabah II untuk memperkuat Tier 2 kapital dan menjaga capital adequacy ratio (CAR) atau tingkat kecukupan modal. Mungkin dalam waktu dekat akan disusul dengan right issue lagi.
Hal ini selalu membuat miris perasaan penulis karena merupakan agenda yang sangat menentukan, apakah Muamalat masih bisa bertahan sebagai lembaga simbol perjuangan ekonomi atau perbankan syariah di Indonesia atau justru hanya akan menjadi lembaga simbol solidaritas global yang atas nama globalisasi akan mengorbankan kepentingan lokal.
Titipan sejarah
Tidak dapat dimungkiri di kala krisis ekonomi sejak 1997 perbankan syariah, khususnya Muamalat, membuktikan ketangguhannya. Saat bank-bank konvensional berguguran, Muamalat dengan pola Islamic banking concept tetap tegak, luput dari likuidasi. Muamalat tidak terkena kasus BLBI dan sama sekali tidak membebani BI sebagai bank rekap. Kini Muamalat bagaikan gadis cantik molek dengan memasuki usianya yang ke-17 tahun sejak pendiriannya pada 1 November 1991 dan awal pengoperasian pada Mei 1992.
Tekad para pendiri yang terdiri dari tokoh masyarakat, ulama, pengusaha, ICMI, MUI, Pemerintah RI, serta umat Islam Indonesia pada waktu itu adalah untuk menjadikan Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama yang kepemilikannya berada di tangan umat Islam Indonesia. Muamalat mengukir sejarah sekaligus menjadi simbol kebanggaan nasional perjuangan ekonomi syariah Indonesia. Ini terefleksikan dengan jelas dari jumlah pemegang saham BMI yang jumlahnya 800 ribu orang melalui pengumpulan modal kolektif pada waktu itu.
Kepemilikan modal sampai dengan 2003 setelah masuknya IDB pada 1999, modal lokal mencapai 64,29 persen dan modal 35,71 persen berada di tangan IDB (Islamic Development Bank), yaitu bank yang dimiliki oleh negara-negara OKI, termasuk Indonesia. Namun, karena kebutuhan permodalan untuk pengembangan usaha dan perluasan jaringan, bank ini terpaksa mengundang investor korporasi Muslim international.
Karena di dalam HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) yang sudah dipublikasikan, ternyata tidak satu pun investor lokal yang masuk permodalan. Hingga saat ini jumlah penempatan modal Muamalat Rp 1 triliun dengan modal setor plus agio per akhir 2007 Rp 625 miliar.
Dari beberapa kali right issue, IDB memiliki porsi modal yang telah disetor di BMI sebesar 28,01 persen, Boubyan Bank Kuwait 21,28 persen, Atwil Holding Limited 15,32 persen, IDF Foundation 2,98 persen, BMF Holding Limited sebesar 2,98 persen. Komposisi permodalan BMI kini modal luar negeri menjadi 70,57 persen dan lokal 29,43 persen.
Ini menunjukkan Muamalat adalah bank yang memiliki daya tarik dan reputasi internasional. Apabila akan diadakan right issue, dengan modal lokal tidak masuk, maka porsi di atas akan berubah lagi dengan saham lokal semakin terdilusi. Kondisi inilah yang penulis paparkan karena bila dibiarkan akan semakin dalam terkuburnya cita-cita awal Muamalat sebagai bank syariah pertama milik umat Islam Indonesia, sebagai simbol ekonomi umat.
Manajemen
Lumrah berlaku di hukum perseroan jika kendali manajemen dan kepengurusan cenderung bergeser ke tangan pemegang saham besar. Contoh pada Asuransi Takaful Indonesia yang kepemilikannya mayoritas saham international (83 persen). Komposisi 56 persen dimiliki Syarikat Takaful Malaysia dan 27 persen IDB.
Muamalat bisa saja menghadapi hal yang sama, di mana penekanan atas nama kepentingan bisnis mulai bermain dan bukan mustahil pengurus bank dari komisaris bahkan para direksi akan berada di tangan mereka. Artinya, ruh perjuangan Muamalat akan cenderung bergeser walaupun kita percaya dengan misi IDB yang lebih memiliki nilai pengembangan ekonomi umat dibanding semata-mata profit seeker.
Laporan keuangan Muamalat posisi 31 Desember 2007 (audited) sepenuhnya telah dipaparkan pada Harian Republika pada Senin, 31 Maret 2008 lalu. Dalam masa 17 tahun beroperasi, setidaknya dalam tujuh tahun terakhir Muamalat telah menunjukkan pertumbuhan dan laba yang amat mengesankan, membukukan total aset Rp 10,57 triliun (tumbuh 26,26 persen dibandingkan total aset Rp 8,37 triliun pada 2006). Laba mencapai Rp 212 miliar pada akhir tahun buku 2007 (naik 31,32 persen dari laba tahun 2006).
Dana masyarakat telah mencapai Rp 8,69 triliun pada 2007 atau tumbuh 27,11 persen dibandingkan total tahun 2006. Total pembiayaan mencapai Rp 8,62 triliun pada akhir 2007 atau rasio FDR 99,16 persen. Artinya, fungsi intermediasi bank berjalan sangat baik.
Perbankan nasional rata-rata LDR hanya 66 persen. NPL nett mencapai 1,33 persen. Per akhir 2007, Bank Muamalat Indonesia telah memiliki 213 kantor pelayanan di seluruh Indonesia, ditambah dengan jaringan real time on-line dengan 2.000-an SOPP (system on-line payment point) PT POS Indonesia.
Inovasi produk-produk bank syariah yang dibuat semakin kaya dan bervariasi, terobosan kartu Shar-E, cara berinvestasi mudah dengan membeli kartu deposit/tabungan di BMI semakin memungkinkan pertambahan dana pihak ketiga secara signifikan. Sejumlah prestasi kinerja yang bagus telah diraih oleh bank ini, antara lain KLIFF Award, The Most Outstanding Performance, dan CERT bekerja sama dengan Dow Jones.
Islamic Index New York USA 2004
Bagaimana ke depan? Idealnya pemerintah dan investor lokal secepatnya turun tangan memberikan komitmennya untuk membeli/menambah modal Muamalat agar komposisi kepemilikan bank ini mencapai minimal 51 persen bagi investor lokal dan 49 persen investor internasional dalam mempertahankan kepemilikan bank syariah pertama milik Muslimin Indonesia ini.
Penulis menyadari bahwa untuk membicarakan umat artinya adalah umat Islam yang tidak mengenal sekat-sekat negara atau bangsa karena sesungguhnya umat Islam adalah satu (ummatan wahidan). Tidak ada Muslim
Indonesia atau Arab, tetapi istilah di atas penulis sampaikan semata untuk memudahkan dalam penggambaran keadaan yang ada, sekaligus memberikan perspektif dimensi lain, yakni kemaslahatan bagi usaha kecil/UKM yang sebarannya sangat luas di Indonesia dan dirasakan masih sangat jauh ketinggalan.
Bila Muamalat kelak dikendalikan oleh profesional internasional, bukan tidak mungkin hal-hal yang menyangkut keberpihakan kepada UKM yang kebanyakan adalah kaum Muslimin akan tersisihkan. Dewan Komisaris dan pengurus Bank Muamalat sebagai wakil pemegang saham tentunya terus berupaya, juga melalui Anda para aghniya pembaca Republika, untuk masuk sebagai pemodal lokal Indonesia. Ini karena kinerja Bank Muamalat semakin baik dan prospek ekonomi syariah Indonesia ke depan sangat cerah.
Ikhtisar:
* Kinerja bank syariah di Indonesia cukup menggembirakan.
* Bank Muamalat membutuhkan investor domestik demi memenuhi kebutuhan umat.
( )

Tuesday, April 1, 2008

Pengajian MTF+ Jakarta

MENYINGKAP RAHASIA GERAKAN SHALAT


Sekilas judul atau tema pengajian di atas tidaklah menarik. Hal ini bisa jadi lantaran pertama, saking hapalnya kita tentang gerakan-gerakan shalat yang kita lakukan. Kedua, kita tidak pernah mengkritisi kenapa dan untuk apa gerakan-gerakan yang kita lakukan pada saat menunaikan shalat baik wajib maupun sunnah itu.

Ternyata setelah diselenggarakannya pengajian dengan format yang lain daripada yang lain pada Jum'at, 28 Maret 2008 yang lalu di Plaza Atrium lantai 1, Senen, Jakarta Pusat itu para peserta bisa merasakan kesegaran setelah usainya pengajian yang lebih pas disebut sebagai olah fisik dan pernafasan itu.

Drs Madyo Wratsongko, MM atau biasa dipanggil dengan Pak Madyo, membawakan judul atau tema itu sendiri sebagai "bocoran" dari bukunya yang keenam dengan judul yang sama. Dan ternyata ilmu yang disampaikannya itu di samping pengembangan dari kajian-kajian mengenai gerakan shalat dari "guru"-nya tapi juga berdasar pada pengalaman hidupnya manakala isterinya menderita flek di paru-parunya. Berbekal dari ilmu yang dipelajari seperti akupunktur, refleksi, dan energi yang dikombinasikan dengan kajian gerakan shalat maka terciptalah derivasi gerakan shalat yang menjadikan tubuh menjadi sehat atau penyembuh dari berbagai penyakit.

Sore itu, pengajian dibuka oleh pembawa acara, Bpk. Ervani Yudhi dan dilanjut dengan pembacaan kalam Ilahi dan saritilawah Surat Al-Hajj : 77-78 yang dibawakan oleh Bpk. Prastowo dan Ibu Farah Helena.

Selanjutnya, Pak Madyo menyarikan secara umum bahwasannya serangkaian shalat memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

- Subuh : sarana pertukaran oksigen dalam tubuh
- Dhuha : sarana pembentukan energi
- Dzuhur : sarana pendinginan
- Ashar dan Maghrib : sarana detoksifikasi
- Isya' : sarana regenerasi sel, dan
- Tahajjud : merupakan sarana akselerator fungsi tubuh.

Dari gerakan shalat itu sendiri, posisi berdiri dan i'tidal (bangkit dari ruku') diartikan sebagai perwujudan dari api. Kemudian, gerakan ruku' adalah perwujudan dari udara dan sujud perwujudan dari air.

Kemudian, dari inti sari peranan shalat bagi kesehatan tubuh dan perwujudan setiap gerakan itu diciptalah derivasi posisi dan gerakan. Posisi utama yang memiliki derivasi gerakan yang bervariasi adalah posisi duduk perkasa, yang berdasar pengalamannya bisa menyembuhkan penyakit asam urat jika dilakukan dalam hitungan minimal 40; dan posisi duduk pembakaran. Posisi terakhir yang memperlihatkan kelenturan tubuh disebut sebagai tidur pasrah. Posisi duduk perkasa mengambil posisi duduk iftirash (tahiyat awal) namun dengan posisi jari kedua kaki yang menjejak lantai. Sementara itu, dalam posisi duduk pembakaran posisi telapak kaki bagian atas sejajar dengan lantai.

Secara detail setiap variasi gerakan akan mampu menyembuhkan penyakit tertentu dengan melakukannya dalam tempo waktu tertentu pula. Detail variasi gerakan ini terekam dalam bukunya yang dijual di toko-toko yang dilengkapi dengan VCD.

Acara yang dihadiri oleh staff dari unit-unit usaha yang tergabung dalam ISKA NIAGA DARMA group itu ditutup oleh Bpk. Iskandar Zulkarnain selaku Direktur Utama yang antara lain mengulangi rasa syukurnya atas kesembuhan Sdr. Irawan yang sebelumnya bertugas sebagai operator fotocopy, yang telah dinyatakan sembuh dari kanker tulangnya. Dan, kegiatan pengajian yang berupa olah fisik tersebut, tambah beliau, diharapkan mampu mengembalikan kesegaran fisik untuk menghadapi hari-hari ke depan yang tidak selamanya menguntungkan bagi bisnis di lingkungan ISKA NIAGA DARMA.


Wassallam,
Jaerony Setyadhi